Kamis Wage, 28 Maret 2024


 

Arti Nama Anisa Rizqi Utami

Berikut adalah Arti Nama Anisa Rizqi Utami berdasarkan metode Pythagoras.
 
 

Arti Nama ANISA RIZQI UTAMI :
(6) Pekerjaan yang sempurna
(15) Beribadah, baik dan sopan
(100) Berkah Tuhan
(49) Rakus dan pamer kekayaan
(40) Pesta, kegembiraan dan pernikahan
(9) Kesedihan dan kekurang-sempurnaan
(1000) Sifat pengasih dan penyayang
(41) Kenistaan
(1) Ambisius/gemar/bernafsu mengejar kehormatan
(600) Kesempurnaan dan kebaikan
(60) Berpisah dari pasangan hidup
(8) Perasaan pada keadilan
(300) Kesentausaan dan suka ilmu pengetahuan
POSITIF : 70%


Arti Nama ANISA :
(6) Pekerjaan yang sempurna
(100) Berkah Tuhan
(41) Kenistaan
(40) Pesta, kegembiraan dan pernikahan
(1) Ambisius/gemar/bernafsu mengejar kehormatan
POSITIF : 80% :


Arti Nama RIZQI :
(2) Kerusakan, kebinasaan dan kematian
(20) Bengis, ketus dan kedukaan
(600) Kesempurnaan dan kebaikan
(60) Berpisah dari pasangan hidup
(8) Perasaan pada keadilan
POSITIF : 40% :


Arti Nama UTAMI :
(7) Jalan penghidupan yang tentram, merdeka, bahagia dan sempurna
(300) Kesentausaan dan suka ilmu pengetahuan
(40) Pesta, kegembiraan dan pernikahan
POSITIF : 100% :



Metode Pythagoras bukanlah mengartikan nama berdasarkan suatu bahasa namun mengartikan nama dengan menghitung tiap hurufnya dimana tiap huruf tersebut mengandung nilai dan arti tertentu sehingga satu huruf pun akan berpengaruh pada arti nama tersebut. Tidaklah mudah mendapatkan arti nama yang 100% positif semua, diharapkan nama mengandung arti yang positif minimal 65%. Jika arti nama mayoritas sudah positif maka anda bisa mengecek apakah nama tersebut sudah sinkron dengan tanggal kelahiran ataukah belum. Silahkan cek di menu Nama Hoki. Bagi yang ingin melakukan perhitungan arti nama silahkan klik Arti Nama. Bagi yang ingin mencari nama, gunakan menu pencarian dibawah ini.




 


DAPUR

Adalah istilah yang digunakan untuk menyebut nama bentuk atau type bilah keris. Dengan menyebut nama dapur keris, orang yang telah paham akan langsung tahu, bentuk keris yang seperti apa yang dimaksud. Misalnya, seseorang mengatakan: "Keris itu ber-dapur Tilam Upih", maka yang mendengar langsung tahu, bahwa keris yang dimaksud adalah keris lurus, bukan keris yang memakai luk. Lain lagi kalau disebut dapur-nya Sabuk Inten, maka itu pasti keris yang ber-luk sebelas. Dunia perkerisan di masyarakat suku bangsa Jawa mengenal lebih dari 145 macam dapur keris. Namun dari jumlah itu, yang dianggap sebagai dapur keris yang baku atau mengikuti pakem hanya sekitar 120 macam saja. Serat Centini, salah satu sumber tertulis, yang dapat dianggap sebagai pedoman dapur keris yang pakem memuat rincian jumlah dapur keris sbb: Keris lurus ada 40 macam dapur. Keris luk tiga ada 11 macam. Keris luk lima ada 12 macam. Keris luk tujuh ada 8 macam. Keris luk sembilan ada 13 macam. Keris luk sebelas ada 10 macam. Keris luk tigabelas ada 11 macam. Keris luk limabelas ada 3 macam. Keris luk tujuhbelas ada 2 macam. Keris luk sembilan belas, sampai luk duapuluh sembilan masing-masing ada semacam. Namun, menurut manuskrip Sejarah Empu, karya Pangeran Wijil, jumlah dapur yang dianggap pakem lebih banyak lagi. Catatan itu menunjukkan dapur keris lurus ada 44 macam, yang luk tiga ada 13 macam, luk sebelas ada 10 macam, luk tigabelas ada11 macam, luk limabelas ada 6 macam, luk tujuhbelas ada 2 macam, luk sembilanbelas sampai luk duapuluh sembilan ada dua macam, dan luk tigapuluh lima ada semacam. Jumlah dapur yang dikenal sampai dengan dekade tahun 1990-an, lebih banyak lagi.

KALENDER JAWA

Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.





RAMALAN


Grup Telegram Dunia Gaib

belajar metafisika