Kamis Legi, 9 Mei 2024


Terjemahan Surah Al-Ma'arij (Tempat Naik) dan Audio MP3


<< Index Surah >>
No. Ayat Terjemahan
1 سَاَلَ سَاۤىِٕلٌۢ بِعَذَابٍ وَّاقِعٍۙ
sa`ala sā`ilum bi'ażābiw wāqi'
Seseorang bertanya tentang azab yang pasti terjadi,
2 لِّلْكٰفِرِيْنَ لَيْسَ لَهٗ دَافِعٌۙ
lil-kāfirīna laisa lahụ dāfi'
bagi orang-orang kafir, yang tidak seorang pun dapat menolaknya,
3 مِّنَ اللّٰهِ ذِى الْمَعَارِجِۗ
minallāhi żil-ma'ārij
(Azab) dari Allah, yang memiliki tempat-tempat naik.
4 تَعْرُجُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗ خَمْسِيْنَ اَلْفَ سَنَةٍۚ
ta'rujul-malā`ikatu war-rụḥu ilaihi fī yauming kāna miqdāruhụ khamsīna alfa sanah
Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.
5 فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيْلًا
faṣbir ṣabran jamīlā
Maka bersabarlah engkau (Muhammad) dengan kesabaran yang baik.
6 اِنَّهُمْ يَرَوْنَهٗ بَعِيْدًاۙ
innahum yaraunahụ ba'īdā
Mereka memandang (azab) itu jauh (mustahil).
7 وَّنَرٰىهُ قَرِيْبًاۗ
wa narāhu qarībā
Sedangkan Kami memandangnya dekat (pasti terjadi).
8 يَوْمَ تَكُوْنُ السَّمَاۤءُ كَالْمُهْلِۙ
yauma takụnus-samā`u kal-muhl
(Ingatlah) pada hari ketika langit men-jadi bagaikan cairan tembaga,
9 وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِۙ
wa takụnul-jibālu kal-'ihn
dan gunung-gunung bagaikan bulu (yang beterbangan),
10 وَلَا يَسْـَٔلُ حَمِيْمٌ حَمِيْمًاۚ
wa lā yas`alu ḥamīmun ḥamīmā
dan tidak ada seorang teman karib pun menanyakan temannya,
11 يُبَصَّرُوْنَهُمْۗ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِيْ مِنْ عَذَابِ يَوْمِىِٕذٍۢ بِبَنِيْهِۙ
yubaṣṣarụnahum, yawaddul-mujrimu lau yaftadī min 'ażābi yaumi`iżim bibanīh
sedang mereka saling melihat. Pada hari itu, orang yang berdosa ingin sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab dengan anak-anaknya,
12 وَصَاحِبَتِهٖ وَاَخِيْهِۙ
wa ṣāḥibatihī wa akhīh
dan istrinya dan saudaranya,
13 وَفَصِيْلَتِهِ الَّتِيْ تُـْٔوِيْهِۙ
wa faṣīlatihillatī tu`wīh
dan keluarga yang melindunginya (di dunia),
14 وَمَنْ فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًاۙ ثُمَّ يُنْجِيْهِۙ
wa man fil-arḍi jamī'an ṡumma yunjīh
dan orang-orang di bumi seluruhnya, kemudian mengharapkan (tebusan) itu dapat menyelamatkannya.
15 كَلَّاۗ اِنَّهَا لَظٰىۙ
kallā, innahā laẓā
Sama sekali tidak! Sungguh, neraka itu api yang bergejolak,
16 نَزَّاعَةً لِّلشَّوٰىۚ
nazzā'atal lisy-syawā
yang mengelupaskan kulit kepala.
17 تَدْعُوْا مَنْ اَدْبَرَ وَتَوَلّٰىۙ
tad'ụ man adbara wa tawallā
Yang memanggil orang yang membelakangi dan yang berpaling (dari agama),
18 وَجَمَعَ فَاَوْعٰى
wa jama'a fa au'ā
dan orang yang mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.
19 ۞ اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاۙ
innal-insāna khuliqa halụ'ā
Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.
20 اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًاۙ
iżā massahusy-syarru jazụ'ā
Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah,
21 وَّاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًاۙ
wa iżā massahul-khairu manụ'ā
dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir,
22 اِلَّا الْمُصَلِّيْنَۙ
illal-muṣallīn
kecuali orang-orang yang melaksanakan salat,
23 الَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ دَاۤىِٕمُوْنَۖ
allażīna hum 'alā ṣalātihim dā`imụn
mereka yang tetap setia melaksanakan salatnya,
24 وَالَّذِيْنَ فِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُوْمٌۖ
wallażīna fī amwālihim ḥaqqum ma'lụm
dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu,
25 لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِۖ
lis-sā`ili wal-maḥrụm
bagi orang (miskin) yang meminta dan yang tidak meminta,
26 وَالَّذِيْنَ يُصَدِّقُوْنَ بِيَوْمِ الدِّيْنِۖ
wallażīna yuṣaddiqụna biyaumid-dīn
dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,
27 وَالَّذِيْنَ هُمْ مِّنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُّشْفِقُوْنَۚ
wallażīna hum min 'ażābi rabbihim musyfiqụn
dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya,
28 اِنَّ عَذَابَ رَبِّهِمْ غَيْرُ مَأْمُوْنٍۖ
inna 'ażāba rabbihim gairu ma`mụn
sesungguhnya terhadap azab Tuhan mereka, tidak ada seseorang yang merasa aman (dari kedatangannya),
29 وَّالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَۙ
wallażīna hum lifurụjihim ḥāfiẓụn
dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
30 اِلَّا عَلٰٓى اَزْوَاجِهِمْ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ فَاِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَۚ
illā 'alā azwājihim au mā malakat aimānuhum fa innahum gairu malụmīn
kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela.
31 فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَاۤءَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْعٰدُوْنَۚ
fa manibtagā warā`a żālika fa ulā`ika humul-'ādụn
Maka barangsiapa mencari di luar itu (seperti zina, homoseks dan lesbian), mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
32 وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَۖ
wallażīna hum li`amānātihim wa 'ahdihim rā'ụn
Dan orang-orang yang memelihara amanat dan janjinya,
33 وَالَّذِيْنَ هُمْ بِشَهٰدٰتِهِمْ قَاۤىِٕمُوْنَۖ
wallażīna hum bisyahādātihim qā`imụn
dan orang-orang yang berpegang teguh pada kesaksiannya,
34 وَالَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ يُحَافِظُوْنَۖ
wallażīna hum 'alā ṣalātihim yuḥāfiẓụn
dan orang-orang yang memelihara salatnya.
35 اُولٰۤىِٕكَ فِيْ جَنّٰتٍ مُّكْرَمُوْنَ ۗ
ulā`ika fī jannātim mukramụn
Mereka itu dimuliakan di dalam surga.
36 فَمَالِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا قِبَلَكَ مُهْطِعِيْنَۙ
fa mālillażīna kafarụ qibalaka muhṭi'īn
Maka mengapa orang-orang kafir itu datang bergegas ke hadapanmu (Muhammad),
37 عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَالِ عِزِيْنَ
'anil-yamīni wa 'anisy-syimāli 'izīn
dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok?
38 اَيَطْمَعُ كُلُّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ اَنْ يُّدْخَلَ جَنَّةَ نَعِيْمٍۙ
a yaṭma'u kullumri`im min-hum ay yudkhala jannata na'īm
Apakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk surga yang penuh kenikmatan?
39 كَلَّاۗ اِنَّا خَلَقْنٰهُمْ مِّمَّا يَعْلَمُوْنَ
kallā, innā khalaqnāhum mimmā ya'lamụn
Tidak mungkin! Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui.
40 فَلَآ اُقْسِمُ بِرَبِّ الْمَشَارِقِ وَالْمَغٰرِبِ اِنَّا لَقٰدِرُوْنَۙ
fa lā uqsimu birabbil-masyāriqi wal-magāribi innā laqādirụn
Maka Aku bersumpah demi Tuhan yang mengatur tempat-tempat terbit dan terbenamnya (matahari, bulan dan bintang), sungguh, Kami pasti mampu,
41 عَلٰٓى اَنْ نُّبَدِّلَ خَيْرًا مِّنْهُمْۙ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَ
'alā an nubaddila khairam min-hum wa mā naḥnu bimasbụqīn
untuk mengganti (mereka) dengan kaum yang lebih baik dari mereka, dan Kami tidak dapat dikalahkan.
42 فَذَرْهُمْ يَخُوْضُوْا وَيَلْعَبُوْا حَتّٰى يُلٰقُوْا يَوْمَهُمُ الَّذِيْ يُوْعَدُوْنَۙ
fa żar-hum yakhụḍụ wa yal'abụ ḥattā yulāqụ yaumahumullażī yụ'adụn
Maka biarkanlah mereka tenggelam dan bermain-main (dalam kesesatan) sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka,
43 يَوْمَ يَخْرُجُوْنَ مِنَ الْاَجْدَاثِ سِرَاعًا كَاَنَّهُمْ اِلٰى نُصُبٍ يُّوْفِضُوْنَۙ
yauma yakhrujụna minal-ajdāṡi sirā'ang ka`annahum ilā nuṣubiy yụfiḍụn
(yaitu) pada hari ketika mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia),
44 خَاشِعَةً اَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ۗذٰلِكَ الْيَوْمُ الَّذِيْ كَانُوْا يُوْعَدُوْنَ
khāsyi'atan abṣāruhum tar-haquhum żillah, żālikal-yaumullażī kānụ yụ'adụn
pandangan mereka tertunduk ke bawah diliputi kehinaan. Itulah hari yang diancamkan kepada mereka.




 


HANTU

Hantu secara umum merujuk pada kehidupan setelah kematian. Hantu juga dikaitkan dengan roh atau arwah yang meninggalkan badan karena kematian. Definisi dari hantu pada umumnya berbeda untuk setiap agama, peradaban, maupun adat istiadat.

DAPUR

Adalah istilah yang digunakan untuk menyebut nama bentuk atau type bilah keris. Dengan menyebut nama dapur keris, orang yang telah paham akan langsung tahu, bentuk keris yang seperti apa yang dimaksud. Misalnya, seseorang mengatakan: "Keris itu ber-dapur Tilam Upih", maka yang mendengar langsung tahu, bahwa keris yang dimaksud adalah keris lurus, bukan keris yang memakai luk. Lain lagi kalau disebut dapur-nya Sabuk Inten, maka itu pasti keris yang ber-luk sebelas. Dunia perkerisan di masyarakat suku bangsa Jawa mengenal lebih dari 145 macam dapur keris. Namun dari jumlah itu, yang dianggap sebagai dapur keris yang baku atau mengikuti pakem hanya sekitar 120 macam saja. Serat Centini, salah satu sumber tertulis, yang dapat dianggap sebagai pedoman dapur keris yang pakem memuat rincian jumlah dapur keris sbb: Keris lurus ada 40 macam dapur. Keris luk tiga ada 11 macam. Keris luk lima ada 12 macam. Keris luk tujuh ada 8 macam. Keris luk sembilan ada 13 macam. Keris luk sebelas ada 10 macam. Keris luk tigabelas ada 11 macam. Keris luk limabelas ada 3 macam. Keris luk tujuhbelas ada 2 macam. Keris luk sembilan belas, sampai luk duapuluh sembilan masing-masing ada semacam. Namun, menurut manuskrip Sejarah Empu, karya Pangeran Wijil, jumlah dapur yang dianggap pakem lebih banyak lagi. Catatan itu menunjukkan dapur keris lurus ada 44 macam, yang luk tiga ada 13 macam, luk sebelas ada 10 macam, luk tigabelas ada11 macam, luk limabelas ada 6 macam, luk tujuhbelas ada 2 macam, luk sembilanbelas sampai luk duapuluh sembilan ada dua macam, dan luk tigapuluh lima ada semacam. Jumlah dapur yang dikenal sampai dengan dekade tahun 1990-an, lebih banyak lagi.




RAMALAN


Grup Telegram Dunia Gaib

belajar metafisika