Kamis Kliwon, 18 April 2024


 

Arti Nama Elizabeht Febrian Sitinjak

Berikut adalah Arti Nama Elizabeht Febrian Sitinjak berdasarkan metode Pythagoras.
 
 

Arti Nama ELIZABEHT FEBRIAN SITINJAK :
(4) Keteguhan, kebijaksanaan, pengaruh dan kekuasaan
(13) Kurang beribadah
(600) Kesempurnaan dan kebaikan
(50) Pengampunan dan kemerdekaan
(2) Kerusakan, kebinasaan dan kematian
(100) Berkah Tuhan
(43) keagamaan
(40) Pesta, kegembiraan dan pernikahan
(3) Spiritual, mistik, kepercayaan pada hal gaib
(800) Keangkeran dan pengaruh kekuasaan
(9) Kesedihan dan kekurang-sempurnaan
POSITIF : 73%


Arti Nama ELIZABEHT :
(2) Kerusakan, kebinasaan dan kematian
(11) Sakit, Cacat, keributan, hukuman dan lupa pada kewajiban
(600) Kesempurnaan dan kebaikan
(50) Pengampunan dan kemerdekaan
POSITIF : 50% :


Arti Nama FEBRIAN :
(8) Perasaan pada keadilan
(100) Berkah Tuhan
(43) keagamaan
(40) Pesta, kegembiraan dan pernikahan
(3) Spiritual, mistik, kepercayaan pada hal gaib
POSITIF : 100% :


Arti Nama SITINJAK :
(4) Keteguhan, kebijaksanaan, pengaruh dan kekuasaan
(22) Hukuman/pembalasan Tuhan
(800) Keangkeran dan pengaruh kekuasaan
(50) Pengampunan dan kemerdekaan
(9) Kesedihan dan kekurang-sempurnaan
POSITIF : 60% :



Metode Pythagoras bukanlah mengartikan nama berdasarkan suatu bahasa namun mengartikan nama dengan menghitung tiap hurufnya dimana tiap huruf tersebut mengandung nilai dan arti tertentu sehingga satu huruf pun akan berpengaruh pada arti nama tersebut. Tidaklah mudah mendapatkan arti nama yang 100% positif semua, diharapkan nama mengandung arti yang positif minimal 65%. Jika arti nama mayoritas sudah positif maka anda bisa mengecek apakah nama tersebut sudah sinkron dengan tanggal kelahiran ataukah belum. Silahkan cek di menu Nama Hoki. Bagi yang ingin melakukan perhitungan arti nama silahkan klik Arti Nama. Bagi yang ingin mencari nama, gunakan menu pencarian dibawah ini.




 


GELOSCOPY

Merupakan suatu bentuk ramalan yang menafsirkan tonasi tawa orang.

KALENDER JAWA

Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.




RAMALAN


Grup Telegram Dunia Gaib

belajar metafisika