Kamis Pahing, 21 November 2024
Bergerak ke arah Selatan, sekitar 500 meter dari makom keramat Pangeran Boros Ngora di sukabumi jawa barat, terdapat sebuah bukit yang juga sangat dikeramatkan masyarakat kampung Langkob. Di atas bukit yang luasnya hanya sekitar 5 hektar ini terdapat tiga buah makam tanpa nama yang oleh masyarakat di sana disebut makam Mbah Bengkong. Dipayungi oleh dua buah pohon Kamboja yang saling berpadu, makam Mbah Bengkong terkesan amat menyeramkan. Padahal di bukit ini nyans tak ada pohon besar lainnya selain perkebunan singkong milik masyarakat setempat.
Dalam bahasa Sunda, Bengkong adalah seorang tukang sunat jaman dulu sebelum dunia medis mampu merambah perkampungan. Seorang bengkong harus memahami struktur tubuh manusia layaknya dokter. Ia juga harus menguasai dunia ketabiban karena harus bisa mengobati anak setelah disunat. Dan yang terpenting, Bengkong jaman dulu juga harus menguasai dunia spiritual. Namun, apakah di tiga buah makam yang ada dibukit ini memang terdapat jasad seorang Bengkong atau tidak, tak seorang pun yang bisa memastikannya. Meski begitu tentang kekeramatan makam Mbah Bengkong ini tentu saja tak diragukan lagi. Banyak orang yang sudah mengalami hal-hal mistik di makam ini. Bahkan diakui masyarakat kampung Langkob di makam Mbah Bengkong ini kerap terjadi penampakan dan suara-suara yang mengandung kekuatan mistik.
Fenomena-fenomena mistik ini dialami langsung oleh beberapa masyarakat di sana seperti diakui oleh Abdurahman, 45 tahun, warga setempat. Menurut pria tiga orang anak ini, di makam Mbah Bengkong sering terjadi penampakan makhluk gaib seperti genderuwo, kuntilanak, dedemit dan sebagainya. Para petani kebun dan masyarakat kampung Langkob yang memiliki sawah dan kebun di sekitar makam ini sering mengalami hal-hal aneh di bukit ini. Bahkan Abdurahman yang berprofesi sebagai tukang ojek ini, pernah dibuat tak berdaya ketika disambangi penghuni gaib makam ini.
Namun satu hal yang paling popular di makam Mbah Bengkong ini adalah sebagai ajang mencari kekayaan. Dulu ketika Sumbangan Dana Sosial Berhadiah atau SDSB dilegalkan pemerintah, makam Mbah Bengkong ramai dikunjungi orang yang mencari kode buntut. Banyak sekali orang yang sudah mendapatkan angka jitu di makam ini dan menjadi orang kaya mendadak Bahkan tempat ini juga kerap dijadikan ajang mencari pesugihan dengan cara bersekutu dengan penghuni gaib makam ini.
Seperti dikisahkan Abdurahman yang akrab dipanggil Oman, saat itu ia tengah mengantar seseorang dari Jakarta untuk melakukan ritual pesugihan di makam Mbah Bengkong. Hari menjelang sore ketika ia mengantar tamunya dari Jakarta, tapi karena merasa sudah menguasai daerah ini Oman tak merasa khawatir. Makam Mbah Bengkong juga lokasinya tak jauh dari rumahnya yang berada di kampung Langkob, sekitar satu kilometer saja. Diantar seorang tetua kampung, Oman dan dua orang tamunya yang bemama Dani dan Iwan ini menyusuri jalan setapak dan beberapa rumah penduduk hingga akhimya tiba di makam Mbah Bengkong. Remang-remang senja itu Oman masih dapat melihat dengan jelas keadaan di sekeliling makam. Bahkan pandangannya yang jauh ke segala arah bisa melihat dengan jelas kerlap-kerlip lampu di rumah penduduk yang mulai clinyalakan. Tanpa membuang waktu, tetua kampung yang bemama Sanusi itu mulai membuka doa dan segala mantra untuk membuka alam gaib di sana.
Sesajian dan dupa yang mengepulkan asap kemenyan sudah dinyalakan sejak mereka baru tiba di makam ini. Wangi khas kemenyan putih membumbung memenuhi areal makam mengundang kedatangan para lelembut penghuni makam keramat ini. Usai membacakan doa dan mantranya Sanusi lalu pamit kepada dua orang tamunya itu untuk menunggu di rumahnya. "Nah, malam ini kalian meditasi saja di sini, saya dan Oman akan pulang. Jika kalian kedatangan makhluk halus, jangan kabur atau melakukan hal-hal yang tidak perlu. Katakan saja apa yang kalian inginkan dan makhluk itu pasti akan bisa berkomunikasi dengan kalian karena dia tak akan menyakiti," begitu saran Sanusi sebelum dia meninggalkan tamunya.
Namun sekitar pukul 3 menjelang subuh, Oman yang tengah tertidur ayam dikagetkan oleh ketukan keras di pintu rumahnya. Kesadarannya kontan membuat dirinya lari memburu pintu depan rumahnya. Tiba di depan pintu ia langsung membuka pintu yang terus diketuk seperti hendak didobrak orang dari luar itu. Oman nyaris terjerembab begitu pintu itu terbuka lantaran dua orang dari luar langsung menyerbu masuk ke dalam rumahnya. Ternyata mereka adalah dua orang tamunya yang tengah meditasi di makam Mbah Bengkong. "Ada apa ini?" Tanya Oman tak mengerti. Tapi Dani dan Iwan tak sanggup menjawab, mereka hanya melotot dengan mulut menganga seperti hendak bicara. Yang keluar dari mulut mereka hanya suara mengeluh yang tak jelas. Nampak jelas raut wajah ketakutan dari mereka. Pakaian mereka pun belepotan dengan tanah merah dan basah di sana sini. Secepatnya Oman mengambil air putih dan menyuruh dua orang tamunya itu untuk minum. Setelah bisa bicara, barulah Dani menceritakan kejadian yang baru saja mereka alami.
Menurut Dani sepeninggalan Oman dan Sanusi, Dani dan Iwan terus meditasi sambil memejamkan mata. Mereka khusuk dengan keyakinan dan permintaan mereka pada penghuni gaib makam ini, yaitu untuk mencari kekayaan. Dalam hati Dani telah bulat untuk melakukan pesugihan apapun resikonya. Yang penting dia tidak menumbalkan nyawanya sendiri atau nyawa keluarganya. Dani telah siap dengan segala resiko yang harus ditanggungpya. "Wan, kok tidak ada apa-apa ya?" Keluh Dani perlahan di telinga Iwan. "Sabar saja dulu, ini baru setengah jalan," ujar Iwan menenangkan Dani sambil terus khusus menghadap makam di bawah pohon kemboja itu. Beberapa jam setelah itu, tiba-tiba angin bertiup kencang di sekitar makam Mbah Bengkong.
Mulanya Dani dan Iwan mengira itu hanya angin biasa karena makam ini memang berada di atas bukit. Tapi lama-lama mereka merasa angin itu hanya berada di sekitar mereka saja, sebab di depannya beberapa pohon singkong dan ilalang tak bergerak seperti tak tertiup angin. Belum sempat pikiran itu terjawab, tiba-tiba Dani dan Iwan mendengar suara cekikian di atas pohon kemboja tepat di atas kepala mereka. Serentak Dan dan Iwan mendongakkan kepalanya. Samara namun pasti, dua anak muda ini melihat sesosok wanita yang wajahnya hancur berantakan. Tak ada bola mata di kedua mata wanita itu, hidungnya bolong memperlihatkan lubang yang hitam. Pakaian putih kumal dan berlumur darah di sana-sini.
Melihat penampakan yang tiba-tiba itu, nyali dua pemuda kekar ini langsung ciut. Perlahan Dani dan Iwan duduk saling merapatkan diri. Tangan mereka yang tadinya berada di atas lutut kini beralih ke depan dan saling berpegangan. Sebenamya Dani sudah berusaha memberanikan diri untuk menahan rasa takutnya, tapi kekuatan itu tak ada lagi. Yang tersisa hanya rasa takut yang tak tertahankan. Cekikian kuntilanak yang tak henti-hentinya sambil memperlihatkan gigi taringnya yang hitam itu terus membahana. Tak ada suara atau kata-kata apapun selain cekikian yang keluar dari mulutnya yang menyeramkan itu.
Sesekali kuntilanak itu melompat dari satu dahan ke dahan kamboja yang lain. Melayang seperti burung, kuntilanak itu nampak tipis seperti hanya sehelai kain saja. Keberanian Dani dan Iwan yang sudah luntur sejak tadi, membuat kedua orang itu makin ketakutan. Tekadnya yang sudah bulut pun sima oleh penampakan makhluk halus di makam Mbah Bengkong ini. Kini yang tersisa dari keberanian Dani dan Iwan adalah menyelamatkan diri dari kematian. Tak ada lagi niatnya untuk bersekutu mencari kekayaan dengan makhluk halus itu. Dan akhimya selangkah demi selangkah dua orang yang tadinya sangat berani ini mulai mundur, lalu bangun dan lari tunggang langgang menerobos padang ilalang dan perkebunan singkong petani. Seperti anak panah yang lepas dari busumya, Dani dan Iwan berlari tanpa menoleh lagi ke belakang.
"Begitulah. Banyak orang yang bemiat mencari pesugihan.di sana tapi akhimya mereka lari tunggang langgang setelah makhluk halus di sana menampakan diri. Padahal kalau saja mereka benar-benar berani mereka bisa menggunakan makhluk halus itu untuk mencari kekayaan. Dan saya yakin makhluk halus itu bisa diperintah jika pencari pesugihan itu berani menghadapi mereka," ujar Oman menceritakan pengalamannya pada Misteri.
Di tempat terpisah, Mas Irwan, spiritualis yang juga berasal dari Sukabumi, mengakui kekeramatan Pasarean Prabu Baros Ngora dan Makam Mbah Bengkong ini. Dari deteksi gaibnya, kedua makam keramat ini memang dihuni banyak makhluk halus yang bisa diajak berkolaborasi dengan manusia untuk urusan apapun, terrnasuk mencari kekayaan. Dari deteksi Mas Irwan di kedua makam keramat ini banyak makhluk halus yang bisa mengambil harta berupa uang atau logam mulia untuk manusia dengan catatan mereka minta tumbal nyawa.
Dijelaskan Mas Irwan, sebenamya ada cara yang lebih efektif dan efisien untuk mencari kekayaan dari makhluk halus. Selain lebih epektif dan efisien, yarig lebih penting cara yang ditawarkan Mas Irwan ini lebih mudah ditempuh dan tidak usah menumbalkan nyawa manusia. Lebih dari itu setiap orang bisa melakukan ritual ini karena Mas Irwan sendiri yang akan memandu pelaku untuk melakukan ritual di tempat khusus yang telah disediakannya. Lebih jauh dijelaskan Mas Irwan, tehnik mencari kekayaan dengan kekuatan makhluk halus sebenamya bisa dengan cara memanggil khodam dan memerintah khodam itu.
Tentu saja untuk memerintah khodam mengambil uang dari satu tempat tidak semudah yang kita bayangkan. Khodam yang bisa diperintah itu biasanya juga akan meminta imbalan. Dalam hal ini Mas Irwan akan memberi khodam itu berupa makanan khusus kesukaanya dan kaliman-kalimat manjur yang bisa digunakan untuk memerintah khodam. "Yang jelas setiap orang yang melakukan ritual mencari kekayaan di tempat saya tidak menumbalkan nyawa manusia," tuturya. Salah satu cara untuk mencari kekayan dengan berkolaborasi makhluk halus itu adalah dengan Hijib Khodam. Dengan cara ini pelaku bisa mendapatkan uang yang langsung bisa masuk ke rekening bank pelaku ritual. Salah satu syaratnya tentu saja pelaku harus memiliki rekening di salah satu bank di mana saja. Dengan ajaib setelah melakukan ritual khusus rekening pelaku akan terisi uang dan ternpat tertentu yang ditunjuk oleh pelaku itu sendiri dengan bantuan khodam.
Menurat keterangan Mas Irwan, khodam yang digunakannya untuk mengambil uang itu adalah Jin Arofful Al-Khaidir. Jin ini bisa diperintah untuk mengambil uang dari satu tempat dan dipindahkan ke rekening kita dengan cara yang instant dan tanpa tumbal. Untuk memerintah Jin ini pelaku harus melewati beberapa tahapan ritual seperti Shalat Hajat, Tawasul dan membaca amalan dzikir untuk memanggid khodamnya. Ritual ini cukup dilakukan satu malam saja di tempat khusus yang telah disediakan Mas Irwan.
Dalam beberapa pengalaman yang telah dilakukan M.as Irwan kepada pasiennya, ia mengaku banyak pasien yang berhasil mendapatkan uang yang entah dari mana datangnya. Uang itu tiba-tiba saja ada dalam rekening bank pelaku ritual. Awalnya saldo dalam rekening petaku tidak ada atau jumlahnya sedikit saja. Namun setelah ritual selesai digelar, saldo dalam rekening bank milik pelaku nilainya bisa mencapai ratusan juta rupiah dalam waktu singkat. Diakui Mas Irwan yang tinggal di Ciawi, Bogor, sebelum melakukan ritual ini, pelaku paling tidak harus bisa mengetahui di mana ada uang yang jumlahnya banyak. Lalu dalam ritual itu pelaku memerintahkan Jin atau Khodam untuk memindahkan uang itu ke dalam rekening pelaku tanpa disadari oleh orang pemilik uang tersebut. Jadi di dunia nyata, terjadi kesalahan transfer atau pengiriman uang ke rekening pelaku ritual. Namun orang yang salah kirim uang atau salah transfer itu tidak akan menyadari kesalahannya sampai kapanpun. Jadilah uang itu kemudian milik pelaku ritual karena sudah ada di rekeningnya dan bisa digunakan untuk keperluan apapun tanpa ada masalah.