Sabtu Pahing, 21 Desember 2024
Foto Ungku Saliah dapat dengan mudah kita lihat di rumah makan padang. Ternyata foto seorang kakek berkopiah hitam itu bukanlah sembarang foto. Ada penghormatan, harapan dan keyakinan usahanya akan lancar jika memasang foto salah satu tokoh Pariaman itu. Bagi orang Sumatera Barat, khususnya Pariaman tentu sudah akrab dengan nama Ungku Saliah atau yang bernama lengkap Syech Kiramatulla Ungku Saliah. Beliau adalah salah tokoh yang sangat dikenal dan dihormati warga Pariaman. Ungku Saliah merupakan ulama yang berasal dari Kabupaten Padang Pariaman khususnya Kecamatan VII Koto Sel Sarik. Berbagai cerita dan Iiteratur menyebut jika Ungku Saliah lahir sekitaran tahun 1887 dan merupakan penganut Mazhab Syafii. Ungku dikenal sebagai tokoh dan penyiar agama lslam di Pariaman. Nama Saliah sendiri merupakan sebuah gelar yang beliau dapati saat mempelajari ilrnu tarekat dari gurunya karena beliau merupakan anak yang rajin belajar dan beribadah.
Beliau memiliki murid dan pengikut yang sangat banyak. Namun sayang, literatur yang membahas tokoh terkenal ini sangat jarang ditemukan. Cerita tentang Ungku hanya dari mulut ke mulut, generasi ke genarasi. Namun yang jelas, foto Ungku Saliah sangat mudah ditemukan. Foto Ungku Saliah sering terpajang di beberapa rumah makan Padang atau kedai yang pemiliknya biasanya berasal dari Pariaman. Para orang tua sering mengatakan banwa Ungku Saliah merupakan tokoh yang mengajarkan Islam kepada semua masyarakat Pariaman dan sekitarnya.
Ungku pun dikenal banyak memiliki karomah atau keistimewaan seperti para wali di Tanah Jawa. Salah satu kelebihan Ungku Saliah adalah kemampuannya ”melihat" dan memprediksi kejadian-kejadian yang akan terjadi dalam waktu dekat atau di masa datang. Banyak peristiwa besar yang diketahuinya jauh sebelum kejadian. Ada juga kisah yang digambarkan pada saat Belanda menyerang Lubuk Alung dengan membombardir Pasar Lubuk Alung. Sebelum terjadi penyerangan Belanda, Ungku Saliah sudah memperingatkan warga Pasar Lubuak Aluang agar berhati-hati, dengan mengatakan bahwa sebentar lagi akan ada hujan lebat, maka padi yang terjemur agar segera di angkat atau diteduhkan, sedangkan cuaca waktu itu hari sangat panas terik, Alhasil ternyata yang dimaksud Ungku Saliah itu adalah akan ada serangan bom dan mortir dari penjajah Belanda.
Selain rnemiliki kemampuan melihat peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang, Ungku Saliah juga adalah seorang tokoh yang dekat dengan Allah SWT. Hal ini membuat doanya menjadi mudah terkabul. Pada waktu beliau masih hidup banyak masyarakat atau muridnya yang minta didoakan oleh Ungku Saliah untuk mendapatkan pertolongan dari Allah SWT. Sebagai tabib, keampuhan obat ramuan Ungku Saliah juga tidak diragukan. Orang sakit yang meminta disembuhkan bisa sehat kembali hanya dalam sekejap. Bila ada yang minta obat kepada Ungku Saliah tarkadang beliau hanya mengambil sembarangan benda apa yang tampak di depan matanya seperti misalnya daun, rumput, batu atau yang lainnya. Ajaibnya benda-benda yang diambilnya mujarab jadi alat penyembuh.
Namun kehebatan Ungku Saliah yang paling fenomenal adalah ilmu memécah raga yan dimilikinya. Ungku disebut-sibut bisa menghadiri acara di beberapa tempat yang berbeda di waktu yang bersamaan. Dan cerita yang paling dikenang oieh orang orangtua adalah beliau pernah melempar batu kerikil saat air bah datang disebuah kampung, air bah tersebut tiba-tiba berbelok arah dan tidak jadi mengenai kampung. "Ungku tuh sakti. Inyo bisa mahilang (Ungku itu sakti, dia bisa menghiiangi)" cerita Doni (32) pemilik rumah makan Padang di Pesakih, Kalideres saat diminta keterangan mengenai foto Ungku Saliah yang terpajang di dinding rumah makannya.
Ungku Saliah semasa hidupnya juga dikenal anti penjajahan. Bahkan berbagai sumber menyebut Ungku pernah mendekam dipenjara bersama para muridnya karena melawan pemerintah kolonial Belanda. Ungku Saliah wafat 3 Agustus 1974 di Sungai Sariak,Pariaman. Makamnya dibuat gobah yang sampai sekarang tetap dikunjungi oieh para penziarah. Para penggagum dan orang-orang yang mengetahui cerita serta seluk beluk beliau pun ikut mengkeramatkan foto beliau. Fotonya pun dipajang dengan harapan rumah makannya akan laris.
“Ungku Saliah adalah ulama, tokoh agarna asli Pariaman yang dikeramatkan,“ tutur Dekan Fakultas Imu Sosial dan llmu Politik (FISIP) Universitas Andalas, Nusyirwan Effendi. Antropoiog lulusan Bielefeld University, Jerman itu mengatakan, adanya foto Ungku Saliah konon bisa mendatangkan rezeki. Semacam simbol yang menunjukkan bahwa mereka masih menghormati sang tokoh agama tersebut. ”Selain Ungku Saliah; biasanya orang Pariaman juga memajang foto keluarga atau kerabat yang berpakaian militer," tambah Nusyirwan. Hal itu, menurut dia, adalah untuk “menakuti-nakuti" pengunjung agar tidak “main-main" dengan rumah makan tersebut. Baik foto Ungku Saiiah rnaupun foto kerabat berpakaian militer biasa dipajang di belakang kasir. Sejak Ungku Saliah wafat pada 1974, mulai saat itu tradisi memajang foto Ungku Saliah tersebar di semua hampir rumah makan padang khas Pariaman. Nusyirwan menuturkan, foto tersebut masih banyak ditemukan hingga saat ini, “Di kota besar mungkin sudah jarang. Tapi di kota-kota kecil, terutama di Pariaman dan perbatasan Kabupaten Agam, masih banyak rumah makan kedi yang memajang foto Ungku Saliah," tambahnya.