Jumat Legi, 11 Oktober 2024
Fenomena mati suri adalah peringatan agar kita tidak mudah memberikan vonis mati pada seseorang. Banyak sekali kasus dimana seseorang yang sudah dinyatakan meninggal dunia ternyata hidup kembali. Bahkan Islam mengakui adanya orang-orang yang hidup kembali setelah dinyatakan meninggal dunia.
Kematian adalah rahasia Sang Pencipta yang sangat tertutup bagi umatNya. Kapan manusia mati dan bagaimana cara kematiannya, hanya Tuhan yang tahu. Manusia hanya membuat definisi tentang kematian manusia berdasarkan beberapa hal, seperti tidak lagi bernafas dan berhentinya detak jantung. Terbukti kemudian, banyak kasus memperlihatkan seseorang yang sudah divonis meninggal dunia oleh kerabatnya ternyata hidup kembali.
Kasus hidup kembali setelah kematian yang paling menghebohkan terjadi pada diri Li Xiufeng. Saat kejadian Li asal China berusia 95 tahun sempat dinyatakan sudah meninggal dunia setelah dua minggu menderita sakit akibat terjatuh dan mengalami cedera otak. Keluarganya pun mempersiapkan upacara penguburannya, sementara jasad Li dimasukkan ke dalam peti jenasah. Namun esoknya keluarga dan kerabatnya dibuat geger ketika peti jenasah yang ditaruh di halaman tengah rumah sudah kosong. Keluarganya mencari Li dan beberapa saat menemukannya di dapur. Saat itu nenek Li tengah asyik memasak seperti tidak terjadi apa-apa!
Kejadian yang tidak kalah menghebohkan terkait bangkitnya orang-orang yang sudah dinyatakan meninggal dunia juga terjadi di Rusia. Pada Hari Jum'at di bulan November 2011, Lyudmila Steblitskaya dinyatakan telah meninggal dunia di sebuah rumah sakit. Karena saat itu hari libur akhir pekan, pihak rumah sakit tidak bisa menyerahkan jasad Lyudmila dengan alasan tidak bisa mengurus masalah administrasinya. Meskipun agak jengkel, keluarga Lyudmila harus rela menunggu hingga hari Senin sambil mempersiapkan upacara pemakaman.
Nah, ketika Senin itu keluarga Lyudmila datang untuk mengambil jasadnya di kamar mayat, betapa kagetnya pegawai rumah sakit ketika Lyudmila tiba-tiba duduk dan berbicara kepada mereka. Tidak hanya pegawai rumah sakit, keluarga Lyudmila pun ikut lari tunggang langgang. Rupanya Lyudmila punya kebiasaan bangkit dari kematian karena setahun setelah peristiwa itu, Lyudmila kembali hidup setelah dinyatakan meninggal selama beberapa jam.
Kasus lain lagi terjadi pada tahun 2013 di Zimbabwe. Mandlo, seorang wanita tuna susila, meninggal dunia ketika sedang berkencan di sebuah hotel di Bulowayo. Pihak hotel pun kemudian menghubungi paramedis dan polisi. Setelah beberapa jam melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara, polisi kemudian memasukkan jasad wanita itu ke dalam peti mati dan membawanya ke kamar mayat. Sebelum dimasukkan ke dalam mobil ambulan, tiba-tiba peti mati itu terbuka dari dalam Mandlo itu berteriak-teriak. Tentu saja hal ini membuat orang-orang yang berkerumun menonton peristiwa itu lari terbirit-birit. Sementara itu tamu Mandlo yang bersamanya, telah melarikan diri karena ketakutan.
Kasus semacam itu sebenarnya banyak juga terjadi di Indonesia. Seseorang yang sudah dimandikan, dikafani, disholatkan, bahkan sudah hendak dimasukkan ke dalam liang lahat, tiba-tiba hidup kemball. Sayangnya kasus-kasus semacam itu tidak terekspose dan cenderung ditutupi oleh keluarganya.
"Di kampung saya pernah terjadi orang yang sudah digotong dalam keranda, tiba-tiba berteriak-teriak. Rupanya orang itu hidup lagi. Karuan saja kami lari tunggang-langgang karena ketakutan. Sampai saat ini orang tersebut masih hidup secara normal," tutur Rio yang enggan menyebutkan nama kampungnya di Sumatera karena seluruh warga kampung sudah sepakat untuk menutup kasus itu agar yang bersangkutan dapat hidup normal. "Sebab, pada awal-awalnya orang itu sempat didatangi banyak orang dengan keperluan macam-macam, dari yang sekedar ingin tahu pengalamannya selama di alam kematian sampai yang minta nomor togel," tambah Rio.
Apa yang sebenarnya terjadi? Bisa jadi, orang-orang yang sebelumnya dinyatakan sudah meninggal dunia tersebut, sebenarnya belum benar-benar meninggal dunia, melainkan masih terjebak dalam alam antara hidup dan mati atau dalam medis biasa disebut kondisi vegetatif. Para peneliti pun terus berupaya untuk menentukan secara pasti terkait kondisi kematian.
Definisi kematian secara media pun terus berkembang. Setengah abad lalu, jika jantung seseorang berhenti berdenyut, maka dia dapat dinyatakan meninggal meskipun orang tersebut sepenuhnya sadar ketika dokter mengirimnya ke kamar mayat. Akibatnya, ketika kondisi kesadarannya pulih dan dia bisa menggerakkan anggota badannya, maka orang tersebut pun akan keluar dari peti mati dan membuat geger karena dianggap bangkit kembali setelah mati. Padahal sesungguhnya, sebelumnya orang tersebut memang belum benar-benar meninggal dunia. Atas alasan itu juga, untuk mengantisipasi jangan sampai orang yang sebenarnya masih hidup dikubur dalam liang lahat, pada tahun 2011, dewan kota di Provinsi Malatya di Turki mendirikan kamar mayat dengan sistem peringatan dan pintu ruang pendingin yang dapat dibuka dari dalam.
Sampai saat ini definisi ilmiah dari kematian tetap tak bisa dipecahkan sama halnya seperti definisi kesadaran. Hidup tidak lagi dikaitkan dengan memiliki jantung yang berdenyut, kata Owen, salah seorang peneliti dari Universitas Western Ontario, Kanada. Jika definisi kematian adalah berhentinya detak jantung, apakah jika seseorang memiliki jantung buatan, artinya orang tersebut sudah mati? Atau ketika seseorang menggunakan mesin pendukung hidup, apakah artinya juga sudah mati? Apakah ketidakmampuan memelihara hidup secara mandiri merupakan definisi yang cukup masuk akal untuk kematian? Tentu saja jawabannya : Tidak. Sebab jika definisi itu dipakai maka kita semua akan mati dalam masa sembilan bulan sebelum dilahirkan.
"Kita hanya bisa mengatakan seseorang sudah meninggal dunia melalui tanda-tanda seperti berhentinya nafas, berhentinya detak jantung, kondisi fisik yang berubah dan lain sebagainya. Tetapi apakah roh atau nyawa orang tersebut sudah benar-benar meninggalkan raganya sebagai penanda kematian yang hakiki, hanya Allah SWT, yang mengetahuinya," ujar Ustadz Jamhari kepada kami. Dalam ajaran Islam, seseorang yang sudah dinyatakan meninggal dunia dan hidup kembali, maka apapun yang dimilikinya tidak bisa dikembalikan lagi.
"Orang yang sudah mati kemudian hidup lagi maka hidupnya yang ke dua adalah hidup yang baru, dan apapun yang di milikinya tidak bisa dikembalikan. Bahkan dia harus kembali menikahi istrinya karena ketika dia sudah meninggal dunia, seluruhnya terputus dari dunia. Itu sebabnya ketika hidup lagi, dia sudah tidak memiliki keterikatan dengan kehidupan sebelumnya. Dia tidak lagi berhak atas harta yang telah ditinggalkan," tambahnya. Dari kasus-kasus di atas dan juga hasil penelitian para ilmuwan, semakin menegaskan bahwa kematian merupakan rahasia Tuhan yang tidak pernah diberitahukan kepada umat manusia. Kematian akan tetap menjadi misteri yang tidak akan terpecahkan meski ilmu pengetahuan manusia semakin canggih.