Kamis Pahing, 25 April 2024


Chakra Swadhisthana dan Karakteristiknya


Chakra Swadhisthana

Sebagaimana chakra muladhara, Swasdhisthana juga berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tempat tinggal tersendiri. Chakra ini terletak di sacral plexus, alat reproduksi, pinggul dan pinggang. Chakra ini mempunyai unsur air dan berwarna jingga. Simbol chakra ini adalah bunga teratai dengan enam helai kelopak.


Baca juga :

Orientasi chakra ini adalah hasrat atau gairah. Chakra ini melingkupi kelenjar gonad. Chakra ini berperan dalam berbagai kejadian dan peristiwa yang terjadi pada tubuh manusia. Chakra ini secara langsung juga bertanggung jawab pada pencerahan manusia dan berbagai emosi dalam tubuh manusia, seperti inspirasi, kreativitas, pengetahuan, dan konsentrasi. Adapun tugas utama dari chakra ini adalah untuk menyerap atau mendistribusikan prana dan organ kemih.

Swadhistana juga memengaruhi fisik dan mental manusia. Swadhistana yang lemah dapat mengakibatkan terganggunya sistem tertentu dalam tubuh manusia, juga akan berakibat pada menurunnya hasrat dan kandung kemih. Ketidakseimbangan dalam chakra ini membuat seseorang mudah merasa diabaikan atau ditolak. Kreativitasnya akan menghilang dan akan merasa terbebani secara emosional. Untuk orang-orang dengan kelemahan pada chakra ini, disarankan ketika mengaktifkan chakra ini, jangan gugup, harus tenang dan bersikap positif.

Sebaliknya, swadhistana yang aktif akan menciptakan keharrmonisan dan kedamaian tubuh. Orang yang dapat berkonsentrasi pada chakra ini tidak akan mempunyai rasa takut terhadap apa pun. Ia akan mempunyai kontrol dan pengetahuan tentang kesadaran dan dapat mengembangkan kekuatan psikisnya. Orang dengan swadhistana aktif juga biasanya terbebas dari makanan yang mengandung daging dan keinginan materialistis sehingga dirinya menjadi murni.

Adapun beberapa gerakan yoga yang dapat mengaktifkan chakra ini adalah semua postur yang melenturkan sendi pinggul, seperti baddhakonasana (postur kupu-kupu), omkarasana (postur kaki bertumpu pada kepala), kapothasana (postur raja merpati), upavishtakonasana (postur meregangkan kaki dan menekuk ke depan), dan hanumanasana (postur raja kera).







 


MYOMANCY

Metode ramalan yang menafsirkan arti perlambang dari tingkah laku tikus.

NGALONG

Tehnik bertapa yang dilakukan dengan posisi tubuh kepala dibawah dan kaki diatas (sungsang). Pada tahap tertentu tapa ini dilakukan dengan kaki yang menggantung di dahan pohon dan posisi kepala di bawah (seperti kalong/kelelawar). Pada saat menggantung dilarang banyak bergerak. Secara fisik bagi yang melakoni tapa ini melatih keteraturan nafas. Biasanya puasa ini dibarengi dengan puasa Ngrowot.




RAMALAN


Grup Telegram Dunia Gaib

belajar metafisika