Sabtu Wage, 23 November 2024


Tips Fengshui Untuk Penerapan Tangga


fengshui tangga

Rumah-rumah tingkat dimanapun, model apapun, pasti membutuhkan tangga sebagai salah satu komponennya. Demikian pula di tempat usaha semacam ruko,toko atau kantor. Fungsi tangga adalah untuk menghubungkan antar lantai. Dalam perkembangannya tangga juga dipakai sebagai aksesoris rumah. Maka berbagai model tangga pun bermunculan, dari model lurus biasa, hingga melingkar-lingkar.

Dari sisi fengshui, berbagai model tangga tersebut belum tentu membawa kebaikan bagi pemilik atau para pemakainya. Terutama bila itu tangga di toko, ruko, atau kantor. Di tempat usaha ini, memilih tangga yang salah bisa mendatangkan hal-hal yang tidak diinginkan, usaha dapat susah maju hingga kebangkrutan. Namun agar hal tersebut tidak terjadi, bukan hanya modelnya saja yang perlu dipérhatikan, lokasi penempatannya pun tidak boleh sembarangan.

Seringkali kita menemui rumah yang di belakang pintu masuk utamanya terdapat tangga. Atau begitu kita masuk rumah tersebut, langsung menjumpai tangga menuju lantai atas. Ada pula rumah yang berada di pinggir jalan dan di bagian depan rumah tersebut terdapat tangga. Penempatan tangga seperti itu kurang baik karena akan menyerap atau menyebarkan energi-energi buruk yang berasal dari luar rumah.


Baca juga :

Tangga yang berada di tengah-tengah rumah atau ruang perkantoran juga tidak baik. Lokasi seperti ini akan membawa efek buruk bagi penghuninya, rejeki cepat habis. Berapapun uang atau harta yang didapat segera melayang. Lebih buruk lagi bila "mulut" tangga tersebut menghadap ke pintu utama. "Untuk menangkal efek buruknya, tangga yang menghadap pintu utama ini biasanya ditutup sekat semacam dinding". Bila tidak memungkinkan seyogyanya memakai ciswak atau solusi khusus, kata Suhu Yusuf Bingo Tanuwijaya.

Menurut paranormal dan pakar fengshui dari Surabaya ini, lokasi terbaik menempatkan tangga, baik di kantor maupun di rumah, adalah di seperempat bagian rumah dari bélakang. Bentuk atau model tangga yang melingkar-lingkar atau spiral juga harus dihindari. Tangga seperti ini disebut tonggak menusuk jantung sehingga penghuni rumah usaha tersebut atau keluarganya bisa sakit-sakitan. Bila tangga tersebut berbentuk melengkung, jangan sampai melengkung ke kiri. Lebih baik bila melengkung ke kanan atau searah jarum jam.

Tangga harus berbentuk padat, tertutup bagian-bagiannya, tidak boleh retak atau berlubang. Bila sudah dalam keadaan buruk seperti itu, sebaiknya segera diganti, agar tidak membawa celaka. Tangga bentuk terbuka atau berlubang baru boleh jika terletak di bagian rumah yang terbuka pula. Bila tangga terbuat dari kayu, usahakan jangan ada mata kayu-nya.

Anak Tangga

Kemiringan tangga tidak boleh terlalu curam, karena membuat pemakainya tidak nyaman. Selain itu masing-nasing anak-tangga, juga harus sama tinggi dan lebarnya. Tinggi anak tangga yang satu harus sama dengan tinggi anak tangga yang lain. Demikian pula lebarnya, anak tangga yang satu harus sama lebar dengan anak tangga yang lain. Diluar komposisi ukuran seperti itu, tidak diperbolehkan dalam fengshui. 

Bila perbandingannya tidak sama, ukuran lebar lebih hesar daripada tinggi atau sebaliknya, penghuni mmah atau orang yang sering menggunakan tangga tersebut akan jadi nakal. Bila tangga tersebut berada di rumah usaha, pemilik atau Si Bos akan mengalami kesusahan karena karyawannya tidak karu-karuan, semaunya sendiri, tidak mau tunduk dengan aturan, dan tidak bertanggung-jawab. Akibatnya percekcokan dan pertandingan adu kekuatan sering terjadi. Lebar anak tangga juga harus disesuaikan dengan kaki pemakainya. Jangan terlalu sempit, idealnya seukuran dengan ukuran kaki normal orang dewasa.

Tangga yang baik adalah tangga yang ada pegangan pengamannya karena menghindarkan orang dari ancaman jatuh atau terpeleset. Aksesorisnya juga jangan yang tajam, berbentuk runcing, atau penuh benjolan. Bentuk-bentuk seperti ini mengandung chi pembunuh yang memicu timbulnya berbagai macam pertengkaran. Bentuk anak tangga bulat atau bundar juga tidak baik. Bentuk seperti ini membuat pemiliknya bersifat 'mbulet', selalu berputar-putar, tidak tegas, sehingga tidak ada kemajuan dalam hal apapun. Apalagi kalau anak tangga-nya cuwil atau retak, rejeki yang seharusnya berlimpah-ruah, malah akan menyusut tajam.

"Bentuk kotak atau persegi yang paling ideal," tegas Suhu Bingo, suhu kelahiran Jombang yang sudah puluhan tahun menetap di Surabaya ini. Selain ukuran dan bentuknya, jumlah anak tangga pun harus diperhatikan. Dalam fengshui, ada hitungannya sendiri untuk menentukan jumlah anak tangga ini. Hitungannya berpedoman pada 3 hal : pertama, lahir; kedua, hidup; dan ketiga, tua. Hasil hitungan yang hoki bila jumlah anak tangga keseluruhan tersebut dibagi 3 hasilnya menyisakan 2, yaitu angka 'hidup'. Bila sisa pembagian tersebut 1 (lahir), berarti kurang baik, dan bila sisa 3 (tua), itu buruk sekali. Misalnya anak tangga yang berjumlah 5, 8, 11, 14, 1 7 dan seterusnya sangat baik karena bila dibagi 3, sisa pembagian tersebut adalah 2 (dua).

Selain hal-hal diatas, dalam sebuah rumah usaha, setiap lantai sebaiknya tidak terdapat lebih dari satu tangga atau tangga ganda. Namun keadaan ini seringkali tidak bisa dihindari, misalnya di hotel-hotel yang membutuhkan lebih dari satu tangga untuk antisipasi situasi darurat. Bila ini yang terjadi, menurut Suhu Bingo, pengaruh buruknya bisa seperti hitungan diatas. Hitungan anak tangga untuk rumah, villa, ruko, rukan : lahir hidup tua. Untuk mall, super mall, hiper mall : lahir hidup tua sakit mati 





LUK

Istilah ini digunakan untuk bilah keris yang tidak lurus, tetapi berkelok atau berlekuk. Luk pada keris selalu gasal, tidak pernah genap. Hitungannya mulai dari luk tiga, sampai luk tigabelas. Itu keris yang normal. Jika luknya lebih dari 13, dianggap sebagai keris yang tidak normal, dan disebut keris kalawijan atau palawijan. Jumlah luk pada keris selalu gasal, tidak pernah genap. Selain itu, irama luk keris dibagi menjadi tiga golongan. Pertama, luk yang kemba atau samar. Kedua, luk yang sedeng atau sedang. Dan ketiga, luk yang rengkol -- yakni yang irama luknya tegas.

DEBUS

Bermakna besi runcing untuk melukai diri. Dalam debus, ada dua alat pokok yaitu besi runcing dan gada (pemukul). Jenis atraksi debus yang asli disebut almadat, yaitu menancapkan besi runcing pada perut dan seseorang memukul besi itu dengan gada. Debus merupakan ajaran tarekat Rifaiyah yang menguji kefanaan murid saat berzikir, digunakan cara-cara "menyakiti" diri. Pemusatan pikirian menuju Tuhan yang optimal, menyebabkan aktifitas penyiksaan itu tidak menimbulkan luka dan rasa sakit. Debus banyak berkembang di Aceh dan Banten.




RAMALAN


Grup Telegram Dunia Gaib

belajar metafisika