Kamis Wage, 13 November 2025


Apa itu Sholat Daim dan Bagaimana Prakteknya


QS. Al-Ma‘ārij [70]: 22–23

إِلَّا الْمُصَلِّينَ، الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ
“Kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat, (yaitu) mereka yang terus menerus mengerjakan shalatnya.”

Sholat daim adalah sholat yang berkekalan atau sholat yang berkesadaran. Sholat daim berbeda dengan sholat 5 waktu dimana sholat daim tidak melakukan gerakan-gerakan sebagaimana sholat 5 waktu namun yang diaktifkan adalah kesadaran bertuhan melalui hati dan pikiran. Sholat daim bukanlah kewajiban dan tidak untuk menggantikan sholat 5 waktu namun sholat daim adalah bentuk dari kesempurnaan sholat karena inilah sholat tingkat tinggi yang hanya dikerjakan oleh sedikit orang yaitu para kekasih Allah (wali/nabi/rasul). Jadi anda tetap wajib sholat 5 waktu dan jika mampu maka lakukan juga sholat daim seperti yang dilakukan oleh para kekasih Allah.

Sebelum membahas sholat daim, kita harus memahami dulu tujuan sholat. Tujuan sholat ada di dalam Al Quran yaitu surat Thoha ayat 14 : *Dirikanlah sholat untuk mengingat-Ku." Jadi tujuan sholat adalah untuk mengingat Allah dimana untuk umat Islam wajib dilakukan 5 kali sehari. Sesibuk apapun kita mengurus dunia maka ditengah kesibukan tersebut kita melakukan sholat agar tetap ingat kepada Allah. Diharapkan dengan mengingat Allah, maka akan terbentuk perilaku yang baik atau berakhlakul karimah.

Namun demikian, mengingat Allah hakekatnya jangan hanya dilakukan 5 kali sehari saja melalui sholat 5 waktu tapi hendaknya ingat Allah itu harus sebanyak-banyaknya, setiap detik atau bahkan 24 jam. Perintah mengingat Allah sebanyak-banyaknya ada di Quran pada surat Al Ahzab ayat 41 : "Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan sebanyak-banyaknya". Jika kita mampu mengingat Allah di tiap aktivitas kehidupan baik itu bekerja, sekolah, berdagang, saat berkendara dan lain-lain maka kita telah melakukan yang namanya sholat daim.


Baca juga :

Bagaimana Praktek Sholat Daim?

1. Sholat daim dipraktekan dengan cara bertauhid di setiap aktivitas kehidupan. Tauhid artinya "meniadakan apapun selain Allah" dan jika  konsep ini diterapkan di segala aktivitas kehidupan maka bertauhid itu selalu melihat adanya peran Allah disetiap mata memandang sebagaimana ayat dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 115 : "Hanya milik Allah timur dan barat. Ke mana pun kamu menghadap, di sanalah wajah Allah".  Bahkan menurut Syekh Abdul Qodir Jailani, jika kita tidak mampu memandang Allahnya terhadap apa yang dilihat oleh mata, maka sungguh itu adalah pandangan yang sia-sia.

2. Sholat daim dilakukan dengan cara memfanakan diri, yaitu jangan merasa diri yang melakukan segala aktivitas baik itu ibadah atau pun bekerja. Anda harus "Laa hawla wa laa quwwata" (Tiada daya dan kekuatan), anda hanyalah wayang yang digerakan Sang Dalang (Tuhan). Anda harus bisa menyadari bahwa anda bisa bergerak, beraktivitas adalah karena adanya Ruh Allah yang ada didalam jasmani sebagaimana Al Quran surat Shad ayat 72 :  Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh-Ku". Ruh bersifat hayat (hidup) sehingga tanpa adanya ruh, manusia hanyalah mayat yang tidak bisa bergerak. Maka sadarilah bahwa bukan anda yang menggerakan jasmani melainkan Ruh lah yang menggerakan jasmani. Ruh itu tiada lain adalah sejatinya diri anda.

Berikut ini adalah contoh bagaimana praktek sholat daim yaitu dengan cara mempraktekan ilmu tauhid di tiap aktivitas kehidupan. Dengan cara bertauhid seperti ini maka pikiran dan hati kita akan sangat sering mengingat Allah bahkan saat beraktifitas mengurus hal duniawi sekalipun :

BERTAUHID SAAT BERNAFAS

Kebanyakan dari kita tidak tahu siapa nafas yang masuk diluar tubuh kita. Itulah Sirrulah atau Ruh Allah yang ditiupkan ke dalam diri kita sebagaimana disebutkan dalam Al Quran  surat Shad ayat 72. Tauhid dalam bernafas adalah "Tiada yang dapat mengeluarkan nafas keluar masuk dalam tubuh kita kecuali Allah". Saat nafas masuk kita hidup, saat nafas keluar kita mati dan saat nafas yang keluar tidak kembali lagi, itulah "menghembuskan nafas yang terakhir" atau meninggal dunia. Jadi tanpa disadari sebenarnya kita hidup-mati sebagaimana nafas masuk-keluar. Maka sadarilah nafas itu adalah yang disebutkan dalam Surat Al-Hadid Ayat 4 : "Wa Huwa ma'akum aina mā kuntum (Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada)". Menyadari nafas keluar masuk adalah cara paling mudah melakukan sholat daim karena kita telat mengingat Allah.

BERTAUHID SAAT BERKENDARA

1. Awal mula yang diciptakan Allah adalah Nur Muhammad. Dari Nur Muhammad tercipta langit bumi dan seisinya. Maka apa yang kita lihat di depan mata saat kita berkendara adalah Nur Muhammad dan dbalik Nur Muhammad adalah Allah. Dengan demikian saat berkendara, kita akan mudah mengingat Allah karena tauhidnya adalah "Tiada yang dapat menciptakan apapun selain Allah". Maka apapun yang kita pandang di depan mata semua ada peran Allah didalamnya.

2. Semua pergerakan lalu lintas yang terlihat di depan mata adalah Allah yang menggerakan karena tiada pergerakan apapun yang terjadi tanpa adanya ijin Allah. Bahkan daun jatuh pun terjadi atas ijin Allah. “La tataharraku dzarratun illa bi idznillahi”, yang maksudnya tidak akan bergerak sekecil apapun pun melainkan atas izin Allah.”

3. Jika diberikan keselamatan saat berkendara maka sadari bahwa keselamatan datangnya dari Allah. Namun jika diberikan musibah saat berkendara maka itu juga datangnya dari Allah untuk memberikan ujian terhadap manusia. Jadi tiada yang dapat memberikan keselamatan dan musibah selain Allah.

4. Apapun yang dipandang oleh mata tanpa terkecuali adalah tajali-nya Allah sebagaimana Al Quran Surat Al Baqarah ayat 115 : "Hanya milik Allah timur dan barat. Ke mana pun kamu menghadap, di sanalah wajah Allah" maka itulah sebabnya kita harus berdoa sebelum berkendara dan berzikir saat berkendara. Berzikir bisa dilakukan dengan menyebut asma Allah yang diucap di dalam hati atau berzikir juga bisa dilakukan dengan kesadaran bahwa yang kita lihat di depan mata semuanya adalah tajali-nya Allah yaitu Nur Muhammad.

BERTAUHID SAAT MENUNTUT ILMU

1. Dari sifat 20, Allah memiliki sifat Ilmu (Mengetahui) artinya adalah tiada yang menjadi sumber ilmu kecuali Allah.

2. Saat menuntut ilmu, secara lahiriah guru yang memberikan ilmu tersebut namun secara ilmu tauhid, pahamilah bahwa Allah lah yang memberikan ilmu itu kepada kita. Dengan pemahaman seperti ini Insya Allah dipermudah oleh Allah dalam menuntut ilmu.

3. Ilmu apapun : ilmu agama, matematika, fisika, olahraga, teknologi dll adalah ilmu yang bersumber hanya dari Allah. Secara kasat mata manusia lah yang menciptakan ilmu ini-itu, rumus ini-itu atau penemuan ini-itu. Namun dalam pandangan tauhid sesungguhnya bukan manusia yang menciptakan itu semua melainkan Allah yang menciptakan ilmu itu dengan cara memberikan pemahaman ilmu tersebut kepada manusia yang dikehendakiNya. 

4. Dari ilmu tercipta berbagai hal dimuka bumi. Menurut pemahaman umum ada ciptaan Allah (langit, bumi dll) dan ada ciptaan manusia (mobil, pesawat dll) namun secara ilmu tauhid semua adalah ciptaan Allah tanpa terkecuali karena yang menggerakan manusia untuk menciptakan peradaban adalah Allah juga. 

Jika ada pemahaman 2 pencipta (manusia dan Tuhan) maka itu artinya kita mendua dan melakukan syirik khofi (syirik samar). Pemahaman mendua seperti inilah yang harus dihilangkan agar kita selalu melihat bahwa benda apapun yang ada dibumi yang menciptakan adalah Allah semata. Dengan demikian saat kita melihat segala sesuatu bahkan melihat motor, mobil, handphone dll maka sadarilah bahwa hakekatnya yang menciptakan adalah Allah juga.

BERTAUHID SAAT BEKERJA

1. Bekerja adalah mencari rejeki, maka tauhidnya adalah "tiada yang dapat memberikan rejeki kecuali Allah". Jika bekerja di perusahaan maka sadarilah bahwa uang/gaji yang diterima hakekatnya bukan dari perusahaan itu melainkan dari Allah. Allah memberikan rejeki kepada semua makhluknya maka jangan kuatir tidak mendapatkan rejeki dari Allah karena hal itu sama saja kita tidak mempercayai kemampuan Tuhan memberikan rejeki kepada kita. Syukurilah rejeki dari Allah tanpa melihat besar kecilnya rejeki tersebut karena barang siapa yang bersyukur maka rejeki itu akan ditambah olehNya.

2. Tiap orang bekerja berdasarkan skill/ilmu yang dimilikinya. Maka sadari bahwa tiada yang dapat memberikan ilmu kecuali Allah. Saat bekerja sadari bahwa ilmu/skill yang kita kuasai bukanlah milik kita melainkan milik Allah. Maka saat mengetik, mendesain, mengambil keputusan, meeting dll sadarilah bahwa kemampuan itu yang memberikan dan menggerakan adalah Allah semata.

3. Tiap orang memiliki jabatan masing-masing. Sadarilah bahwa tiada yang dapat memberikan jabatan melainkan Allah. Artinya adalah Allah bisa memberikan jabatan yang lebih tinggi atau bahkan bisa mencabut jabatan kita yang sekarang. Jika mendapat jabatan yang lebih tinggi bersyukurlah agar nikmat kita ditambah. Namun jika kita kehilangan jabatan, sadarilah bahwa jabatan itu milik kita melainkan milik Allah dan Allah bisa kapan saja mengambil jabatan tersebut maka bersabarlah karena semua itu dimaksudkan untuk memberikan ujian dan pelajaran hidup pada kita.

Contoh bertauhid seperti diatas hanyalah salah satu contoh saja. Kita bisa menerapkan ilmu tauhid pada aktivitas lainnya seperti saat makan, saat berada di kamar mandi, saat membina rumah tangga , saat umroh/haji dan lain sebagainya. Dengan kita mempraktekan ilmu tauhid maka sama halnya dengan kita melakukan sholat daim karena setiap saat kita selalu terkoneksi pikiran dan hati kita hanya kepada Allah. Wallahu a'lam bishawab.







WARANGKA

Atau sarung keris kebanyakan terbuat dari kayu yang berserat dan bertekstur indah. Namun di beberapa daerah ada juga warangka keris yang dibuat dari gading, tanduk kerbau, dan bahkan dari fosil binatang purba. Warangka keris selalu dibuat indah dan sering kali juga mewah. Itulah sebabnya, warangka juga dapat digunakan untuk memperlihatkan status sosial ekonomi pemiliknya. Bentuk warangka keris berbeda antara satu daerah dengan lainnya. Bahkan pada satu daerah seringkali terdapat beberapa macam bentuk warangka. Perbedaan bentuk warangka ini membuat orang mudah membedakan, sekaligus mengenali keris-keris yang berasal dari Bali, Palembang, Riau, Madura, Jawa, Bugis, Bima, atau Malaysia.

TAREKAT

Kata tarekat adalah berasal dari bahasa Arab thariqah, jamaknya tharaiq, yang berarti: (1) jalan atau petunjuk jalan atau cara, (2) Metode, system (al-uslub), (3) mazhab, aliran, haluan (al-mazhab), (4) keadaan (al-halah), (5) tiang tempat berteduh, tongkat, payung (amud al-mizalah). Menurut Al-Jurjani Ali bin Muhammad bin ?Ali (740-816 M), tarekat ialah metode khusus yang dipakai oleh salik (para penempuh jalan) menuju Allah Ta?ala melalui tahapan-tahapan/maqamat. Dengan demikian tarekat memiliki dua pengertian, pertama ia berarti metode pemberian bimbingan spiritual kepada individu dalam mengarahkan kehidupannya menuju kedekatan diri dengan Tuhan. Kedua, tarekat sebagai persaudaraan kaum sufi (sufi brotherhood) yang ditandai dengan adannya lembaga formal seperti zawiyah, ribath, atau khanaqah. Bila ditinjau dari sisi lain tarekat itu mempunyai tiga sistem, yaitu: sistem kerahasiaan, sistem kekerabatan (persaudaraan) dan sistem hirarki seperti khalifah tawajjuh atau khalifah suluk, syekh atau mursyid, wali atau qutub. Kedudukan guru tarekat diperkokoh dengan ajaran wasilah dan silsilah. Keyakinan berwasilah dengan guru dipererat dengan kepercayaan karamah, barakah atau syafa?ah atau limpahan pertolongan dari guru.




pelatihan seni penyembuhan
RAMALAN



aplikasi android